Figur Meneg BUMN Impian Sekar Telkom

Detik.com. Jakarta - Serikat Karyawan PT Telkom (Sekar) sangat mengharapkan dalam kabinet Indonesia Bersatu jilid II, Menteri Negara BUMN yang dipilih adalah figur yang bisa berkomunikasi dengan para karyawan.

Demikian dikatakan oleh Ketua Umum Sekar Telkom Wartono Purwanto dalam siaran pers yang diterima detikINET, Sabtu (17/10/2009) malam. Menurutnya, figur Meneg BUMN yang baru nantinya harus bisa berkomunikasi, karena Meneg BUMN yang dulu-dulu acap kali tidak melihat kepentingan karyawan.

"Kementerian Negara BUMN sering kali memberikan instruksi kepada BOD (Board of Director) yang melecehkan semangat profesionalisme dan kepedulian karyawan BUMN," tegas Wartono yang lebih dikenal dengan sebutan Ipung.

Ipung mengidentifikasi bahwa situasi hubungan yang memburuk di beberapa BUMN terjadi karena komunikasi yang kurang baik antara manajemen dengan serikat pekerjanya, dan di situ ada peran kementerian BUMN di dalamnya.

Dijelaskan lagi oleh Ipung, apabila BUMN masih ditetapkan sebagai penggerak utama perekonomian nasional harus ditangani oleh pegawai yang profesional dan mempunyai produktivitas lebih baik.

"Pekerja BUMN harus menjadi role model dalam hal produktivitas dan profesionalisme," ujar Wartono.

Wartono Purwanto tidak memungkiri hubungan Industrial di lingkungan BUMN sangat beragam, ada yang masih berorientasi masalah-masalah mendasar, namun juga ada yang sudah pada posisi yang sinergisitasnya tinggi.

Senada dengan Ipung, Sekretaris Jendral Sekar Telkom, Amir Fauzi menegaskan bahwa Kementerian Negara BUMN harus memahami kondisi alami bisnis masing-masing BUMN. Apabila hal tersebut diindentifikasi dengan baik, maka kementerian akan bisa memberi arahan dengan tepat.

Dari beberapa sarasehan para serikat pekerja dan serikat karyawan di lingkungan BUMN yang sudah dua kali dilaksanakan oleh Sekar Telkom di Bandung.

"Sarasehan itu secara aklamasi menandaskan bahwa Meneg BUMN tidak memperhatikan semangat karyawan BUMN. Bisanya hanya menjual perusahaan saja, sebagaimana tercermin dalam agenda privatisasi BUMN yang sudah disusun rapi oleh Meneg BUMN," ungkapnya.